Minggu, 22 Juli 2012

Bupati Karo dan Anggota DPRD Sumut Kunjungi Pusat Pasar Kabanjahe

Bupati Karo DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti bersama anggota DPRD Sumut Layari Sinukaban, Richard Eddi M Lingga meninjau pasar di Kabanjahe.
 KABANJAHE,KORANKARO
    Mengantisaipasi kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako), Bupati Karo DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti bersama anggota DPRD Sumut Layari Sinukaban, Richard Eddi M Lingga, Camat Kabanjahe Drs Lesta Karo-Karo, MM kunjungi para pedagang di pusat pasar Kabanjahe, Kamis (19/7) siang. Kedatangan anggota DPRD Sumut dari Dapem X (Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak Barat) serta Bupati Karo disambut para pedagang.

Bupati berdialog dengan para pedagang dan masyarakat yang kebetulan berbelanja kebutuhan pokok.
    Dalam peninjauan itu, tidak ada terlontar tentang keluhan dari para pedagang akan kenaikan harga dan kurangnya pasokan sembilan bahan pokok dari Medan. Namun, pasokan sembilan bahan pokok dan kebutuhan lainnya, cendrung lambat datangnya dari Medan, semisal ayam potong.

   Menurut sejumlah pedagang, mereka tidak akan menaikkan harga di saat bulan puasa, jika para distributor juga tidak menaikkan harga mengingat daya beli masyarakat akhir-akhir ini cenderung menurun.

    Harga-harga kebutuhan akan tetap dipertahankan sebagai mana harga biasanya, kecuali jika ada kenaikan harga dalam pembelian.

   "Kami tidak akan menaikkan harga kebutuhan selama Ramadan, jika harga beli dari Medan tidak naik,"kata salah seorang pedagang, Sri Ulina Br Ginting (38) saat dialog dengan bupati dan angota DPRD Sumut.

    Pengakuan tulus dari para pedagang dengan tidak semena-mena menaikkan harga kebutuhan pokok disambut gembira bupati, termasuk kedua anggota DPRD Sumut.

   "Kami sangat gembira jika tidak ada kenaikan harga, tolong hormati saudara-saudara kita yang menjalankan ibadah puasa, kasihan umat muslim jika pedagang menaikkan harga dengan sesuka hati, inilah contoh pedagang yang baik," kata bupati.

   Menyahuti tidak ada keluhan pedagang dengan tetap stabilnya harga- harga kebutuhan pokok selama Ramadan, juga disambut baik Layari Sinukaban dan Richad Lingga. Kedua pentolan kader partai dari Demokrat dan Golkar ini bersikukuh akan tetap membela dan memperjuangkan hak-hak pedagang, petani dan masyarakat lainnya.

   Richard Eddy M Lingga dan Layari Sinukaban mengajak para pedagang tidak segan-segan melaporkan jika ada spekulan menimbun stok barang menjelang bulan suci Ramadan dan memaksa para pedagang menaikkan harga jual kebutuhan pokok tertentu.

   "Siapapun dia, sampaikan kepada kami maupun ke kantor Bupati Karo, pemerintah akan menindak tegas,"ujar Richard diamini Layari Sinukaban sembari mengharapkan aparat kepolisian dari Polres Karo memaksimalkan peran intelnya di lapangan menjelang bulan suci Ramadan maupun hari-hari besar Agama lainnya seperti Natal dan Tahun Baru nanti.

Komunitas Otomotif MTC Baksos di Tanah Karo

 MEDAN,KORANKARO
Komunitas otomotif Mercy Tiger Club (MTC) Medan Chapter menggelar touring sekaligus melakukan bakti sosial dengan membantu 5 mushola pada lima desa di Tanah Karo, Rabu (18/7). Kegiatan yang merupakan program kerja klub dalam menyambut bulan suci Ramadan 2012, mendapat sambutan antusias dari pengurus dan anggota MTC Medan Chapter.

Rombongan yang dipimpin langsung Ketua MTC MS Sembiring, SH didampingi Sekjen Ir Mulya Nasution/Menek, Ketua Harian Vicky dan Ketua Panpel Joko Priyanto, SE.MM, start dari sekretariat MTC di TCC komplek Tasbi Medan Rabu pagi.

MS Sembiring menyebutkan, MTC Medan Chapter memang ingin menyentuh pihak yang membutuhkan, dan ia menyatakan gembira dan salut dengan sikap anggota pengurus yang sangat tanggap dan antusias sehingga dana untuk baksos merupakan swadaya dari anggota dan pengurus MTC.

Dalam Baksos di Desa Perbesi, Desa Bandar Meriah, Desa Tanjung, Tapak Kuda dan Nari Gunung, MTC Medan menyerahkan untuk masing-masing mushola diserahkan bantuan sajadah untuk jamaah/imam dan Al Quran.

Lebih lanjut dijelaskan, MTC yang sudah berdiri sejak 2010 di Medan, aktif dalam berbagai kegiatan, bahkan dalam menyambut HUT MTC pada bulan April 2012, klub ini berkerjasama dengan 234 SC memprakarsai event drag race di Lanud Polonia Medan.

"Dengan menggelar event ini, hobi otomotif bisa tersalur dan bisa memberi manfaat kepada masyarakat," kata MS Sembiring. Dalam bulan Ramadan direncanakan MTC Medan kembali akan memberi bantuan kepada penyapu jalan dan sejumlah mesjid di Medan.

Berantas Judi, Narkoba, Miras dan Prostitusi di Karo


 KABANJAHE,KORAN KARO
Unsur Muspida,tokoh agama, pemuda dan LSM menandatangani komitmen bersama berantas judi, Narkoba, minuman keras dan prostitusi,yang diprakarsai Kapolres Tanah Karo AKBP Marcelino Sampouw SH SIK MT di aula Purpur Sage, Rabu (18/7). Kapolres Tanah Karo AKBP Marcelino Sampouw SH SIK MT mengatakan, kegiatan ini merupakan momen yang penting untuk saling bekerja sama dalam hal pemberantasan penyalahgunaan narkoba, judi, miras dan prostitusi, agar tercipta situasi yang aman dan kondusif di daerah ini.

"Pemberantasan penyakit masyarakat di daerah ini, bukan tugas yang ringan, serta tantangan tugas yang dihadapi Polres Tanah Karo dan jajaran tidak dapat diselesaikan sendiri,"ungkapnya.

Menurut Kapolres, kerja sama secara sinergis dan kemitraan dengan seluruh unsur Muspida, intansi terkait, tokoh masyarakat, agama, adat, tokoh pemuda, LSM, wartawan dan seluruh masyarakat untuk mengeliminasi berbagai permasalahan, hingga dapat menekan terjadi gangguan Kamtibmas dan Polres Tanah Karo dan jajarannya dapat melaksanakan tugas dengan baik berkat dukungan dan peran serta dari masyarakat.

Ditambahkan, pihaknya dalam hal mengambil segala tindakan tetap berpedoman sesuai dengan peraturan, perundang-undangan yang berlaku serta tata norma estetika masyarakat Karo, rasa kekeluargaan sangat erat dengan adat Marga silima, tutur siwalu, rakut sitelu perdaken-kaden sepuluh dua tamba asa.

Kapolres memaparkan, berbagai penanganan kasus. Polres Tanah Karo melakukan pengungkapan kasus judi antara lain, tahun 2011 sebanyak 292 kasus dengan 452 tersangka. Pada Januari hingga Juni 2012, sebanyak 128 kasus dengan 202 tersangka dengan jumlah barang bukti uang Rp 24.418.500.

Penyidikan 33 kasus, diajukan ke kejaksaan 95 kasus dan vonis 45 kasus dengan hukuman 2 hingga 6 bulan penjara.

Pengungkapan kasus narkoba pada 2011 sebanyak 58 kasus dengan 75 tersangka, tahun 2012 sebanyak 46 kasus dengan 60 tersangka. Jumlah barang bukti yang disita 2761,58 gram ganja,, 42,101 gram sabu, penyidikan 25 kasus, diajukan ke kejaksaan 21 kasus dan vonis 6 kasus. Dan telah mendapat vonis antara 6 bulan hingga 2 tahun 6 bulan penjara.

Wakil Ketua DPRD Karo Ferianta Purba SE mengatakan, pihaknya sangat memberi apresiasi Kapolres Tanah Karo dan jajarannya untuk mendukung pemberantasan segala bentuk penyakit masyarakat di daerah ini.

"Ini momentum kesepahaman dengan unsur Muspida dan DPRD Karo mendukung kesepakatan untuk pembersihan penyakit masyarakat," tegasnya.

Dia mengimbau kepada elemen masyarakat, agar memberikan informasi kepada Polres Tanah Karo bila ada masyarakat yang melakukan perbuatan segala penyakit masyarakat di daerah ini.

Penandatanganan komitmen bersama untuk pemberantasan penyakit masyarakat diawali Bupati Karo diwakili Asisten I Drs Terkelin Purba, Ketua DPRD Karo diwakili Wakil Ketua DPRD Karo Ferianta Purba SE, Kajari Kabanjahe diwakili Kasipidum R br Aritonang SH, Dandim 0205/TK diwakili Pasie Intel Kapten Junaidi Tarigan, Danyon 125 Simbisa Kabanjahe diwakili Pasie Intel Lettu JMH Tampubolon, Kapolres Tanah Karo AKBP Marcelino Sampouw SH SK MT, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan LSM.

Kamis, 19 Juli 2012

45 Ribu Penduduk Kabanjahe Wajib Penuhi Undangan Pembuatan KTP Elektrik

Keterangan Foto : Petugas sedang melakukan pengisian data bagi warga yang mengurus e-ktp 
KABANJAHE,KORANKARO
  Sebanyak 45 ribu penduduk Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo terdata wajib memenuhi undangan pembuatan kartu tanda penduduk elektrik (e-KTP) . Pembuatan e-KTP mulai 2 Juli hingga17 Oktober 2012, merupakan upaya pemerintah menyadarkan masyarakat akan pentingnya identitas diri.

   Pembuatan e-KTP gratis yang disosialisasikan kepada penduduk dari 8 desa dan 5 kelurahan Kecamatan Kabanjahe, mendapat respon baik dari masyarakat. Pantauan KORANKARO, Selasa (17/7), antusias masyarakat memenuhi undangan pembuatan e-KTP di kantor Kecamatan Jalan Veteran Kabanjahe, sangat tinggi.

   Bagi penduduk yang tidak mendapat undangan pembuatan e-KTP bisa datang langsung ke catatan sipil atau melapor ke panitia pembuatan e-KTP, ungkap Seketaris Kecamatan Kabanjahe Drs Oberlin Sembiring, Selasa (17/7).

   Penduduk yang berusia 17 tahun ke atas sudah wajib mendaftarkan diri atau memenuhi undangan pembuatan e-KTP, target pembuatannya sampai Desember 2012 guna mengantisipasi penduduk yang masih berada di luar daerah, jelasnya.
   Nurkaindah br Tarigan (21) warga Simpang Empat Kelurahan Lau Cimba yang memenuhi undangan pembuatan e-KTP kepada Analisa mengatakan, pembuatan e-KTP gratis ini ditentukan hari dan jamnya. Kalau pembuatan KTP yang lama penduduk bebas membuat tanpa terikat waktu. Pemerintah mengharapkan, khusus pemerintah Kecamatan Kabanjahe pembuatan e-KTP sebagai identitas tunggal tanpa dipungut biaya, kiranya selesai pada waktu yang ditetapkan dan tidak ada masyarakat yang ketinggalan mendaftar.

Selasa, 17 Juli 2012

Keluhan Petani Bunga Ditanggapi Distan Karo


KABANJAHE, KORANKARO
      Dinas Pertanian dan Perkebunan Karo dipimpin Kadis Pertanian dan Perkebunan, Agustoni Tarigan, SP didampingi Kabid Produksi Munarta Ginting, SP serta sejumlah seksi yang berkompeten tentang penyakit tanaman terutama bunga, menanggapi keluhan petani bunga dengan melakukan pemeriksaan dan pengambilan contoh daun yang terserang juga tanah guna diperiksa di laboratorium.
     Tindak lanjut ini dilakukan, setelah sebelumnya Bupati Karo Dr (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti mengunjungi petani bunga dan menerima keluhan terkait pembudidayaan dan pemasarannya. 
Penyakit phytophthora dan tungau penyerang tanaman bunga jenis krisan warna kuning di Desa Seberaya Kecamatan Tigapanah Tanah Karo, secara perlahan mulai ditangani Dinas Pertanian dan PerkebunanKabupaten Karo.
    Menurut Kadis Pertanian dan Perkebunan, Agustoni Tarigan SP didampingi Kabid Produksi Munarta Ginting SP, tanaman bunga yang terserang penyakit phytophthora dan tungau terlebih sudah mulai berbunga, sudah tidak bisa terselamatkan lagi. 
    Tetapi, untuk tanaman yang masih muda, perlu dibuat sistem pengawalan agar bunga bisa dipasarkan, terlebih untuk sementara waktu perlu disarankan melalui rekomendasi sementara dengan pemakaian insektisida dan fungisida yang bersifat sistemik, jelasnya,
   Menurut Irwan Depari salah seorang petani bunga di Desa Seberaya kepada wartawan, jarak tanam bunga jenis krisan yang di tanam petani 10 CM x 10CM, dengan jarak 40M, mungkin populasi tanaman bunga bisa mencapai 1000 batang. 

     "Meskipun terserang penyakit phytophthora atau rutu-rutu, tetapi kami yakin dengan perawatan seperti biasanya akan bertahan 75 persen bisa di pasarkan,"jelasnya. 

Kadis Pertanian meminta agar sistem rotasi tanaman harus dilakukan serta menyerap tekhnologi pertanian yang sterilisasi untuk mengendalikan sistem penyakit tular tanah, jelasnya.

101 CPNS GOLONGAN II PEMKAB.KARO IKUTI PRAJABATAN


KETERANGAN  Foto : Kepala BKD, Drs.Kawar Sembiring,M.Si didampingi, Kabid Diklat Daut Sembiring,SSTP,MSP beserta panita menanggalkan tanda peserta secara simbolis dari 3 orang perwakilan.

 KABANJAHE,KORANKARO

Kepala Badan Kepegawaian pendidikan dan pelatihan Kabupten Karo, Drs. Kawar Sembiring Brahmana,M.Si, atas nama Bupati Karo Dr (Hc) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, secara resmi menutup kegiatan Diklat Prajabatan CPNS Gol. II di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karo Tahun 2012 yang telah berlangsung selama 17 (tujuh belas) hari  sejak hari Minggu tanggal 01 Juli 2012, dengan berakhir pada tanggal 17 Juli 2012 di Gedung PPWG-ZENTRUM Kabanjahe.
Dalam sambutannya Bupati Karo  Dr (Hc) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, berpesan kepada para alumni diklat prajabatan agar menerapkan segala ilmu yang telah diperoleh selama diklat, mampu mempertahankan dedikasi dan loyalitas serta kedisiplinan yang telah terbentuk selama diklat Prajabatan, untuk menunjang kinerja di instansi masing-masing, menjadi pegawai negeri sipil yang berkualitas, berbudi luhur dan bertanggung jawab, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berdaya saing.
Diklat Prajabatan yang awalnya diikuti 102 (seratus dua) orang CPNS yang dibagi menjadi 3 kelas secara pararel, terdiri dari tenaga kesehatan  53 orang, tenaga teknis 14 orang,  serta tenaga kependidikan /guru 35 orang, akhirnya yang lulus hanya 101 orang dikarenakan 1 orang diantaranya gugur/tidak lulus karena alasan kesehatan, demikian disampaikan  Daut Sembiring,SSTP,MSP selaku Ketua Panitia dalam laporannya yang dibacakan oleh Panji Surianto,SH. Selanjunya dalam laporannya ketua panitia mengumumkan peserta terbaik pertama dari masing-masing kelas adalah Aisa Bella Fitri dari unit kerja SDN No.040566 Laulingga Kec. Juhar (kelas a),Nuriani Br Tarigan dari unit kerja Dinas Kesehatan UPTD Kecamatan Laubaleng (kelas b) dan  Sudirman dari unit kerja RSUD Kabanjahe, terbaik  kedua diraih oleh Nesron Yanta Sukatendel dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (kelas a), Metro H Hutabarat dari RSUD Kabanjahe (kelas b) dan Ruth J Br Ginting dari Bappeda (kelas c) serta terbaik ketiga diantara Valentin Nasipa dari Dinas Kesehatan UPTD Kec Naman Teran (kelas a), Rusli Pinta Ulina H. dari Dinas Koperindang (kelas b) dan Ester Andriani dari Dinas Kesehatan UPTD Kec.Merdeka.
Disela-sela acara, Kepala BKD Drs.Kawar Sembiring Brahmana,M.Si mengigatkan para alumni untuk mempersiapakan berkas-berkas pengusulan pengangkatan dari CPNS menjadi PNS.


Senin, 16 Juli 2012

Atlet Putri Karo Juara 10 K Piala Kapolda Aceh

KETERANGAN FOTO : Kapolres Simeulue AKBP Drs Parluatan Siregar menyerahkan hadiah kepada Nurainun Parangin-angin juara 10 K Piala Kapolda Aceh , di Sinabang
SINABANG,KORANKARO
    Lari 10 K Piala Kapolda Aceh Irjen Pol Iskandar Hasan, digelar di Sinabang, Ibukota Kabupaten Simeulue, Minggu (8/7), berlangsung sukses.
    Start peserta dilepas Kapolres Simeulue AKBP Drs Parluatan Siregar, MH disaksikan Pj Bupati Ir. Nurman Shamad DS, MM.

     Kapolres mengatakan, Marathon 10 K ini diikuti 5000 peserta. Acara dibarengi dengan sepeda santai diikuti 300 peserta.

     Di bagian putri, gelar juara direbut Nurainun Parangin-angint asal Kabupaten Karo, Sumut dengan waktu 40 menit 08 detik.Atas suksesnya ini ia mendapat seekor kerbau, piala bergilir, piala tetap, piagam dan uang pembinaan sebesar Rp 2 juta.

    Tempat kedua juga diraih pelari Karo Romaida Perangin-angin catatan waktu waktu 43 menit 11 detik, menerima piala tetap dan piagam serta uang pembinaan Rp2 juta.

    Peringkat ketiga atlet asal Banda Aceh, Yuliawati dengan waktu 43 menit 25 detik, dan rangking empat Depi Siregar asal Sumut terpaut waktu 01:03 detik dariYuliawati.

    Untuk putra, juara pertama Andi Putra dengan waktu 33 menit 08 detik. Ia mendapat hadiah sama seperti juara putri. Posisi kedua ditempati Jeprianto dengan waktu 33 menit 20 detik, menerima tropi tetap, piagam dan uang pembinaan Rp2 juta.

    Peringkat tiga Abdullah dengan waktu 36 menit mendapat hadiah uang tunai Rp 1,5 juta, piala tetap dan piagam. Peringkat empat Helmi, menerima hadiah Rp 500 ribu, piagam dan tropi.

   Sementara urutan 5 sampai 10, masing-masing mendapat uang hiburan Rp200 ribu ditambah piagam. Khusus juara pertama yunior putri diraih Saraumaini (12 tahun) dengan waktu 36 menit 05 detik.

Operasi Patuh Toba di Tanah Karo Keluarkan 357 Tilang

KETERANGAN FOTO : Kendaraan roda dua yang ditilang melalui Operasi Patuh Toba diamankan di Mapolres Tanah Karo di Kabanjahe.
KABANJAHE,KORANKARO
Operasi Patuh Toba 2012 se jajaran Polres Tanah Karo yang digelar mulai 4 Juli s/d 9 Juli 2012, mengeluarkan tindakan langsung (Tilang) 357 lembar. Hal itu dikatakan Kapolres Tanah Karo AKBP Marcelino Sampouw SH SIk MT melalui Kasat Lantas AKP Radu Sembiring kepada wartawan, Selasa(10/7) sore di Mapolres Tanah Karo Jalan Djamin Ginting Kabanjahe Tanah Karo.

Kapolres menjelaskan, dalam Operasi Patuh diamankan 46 kendaraan roda dua, STNK 210 lembar, SIM 101 lembar. Selanjutnya, ke-46 kendaraan roda dua ditahan karena tidak mempunyai kelengkapan surat-surat.

Ke-210 STNK dan 101 SIM yang ditilang, pengendaranya tidak menggunakan helm, tidak menyalakan lampu (light on), 152 pelanggaran tidak mengindahkan rambu-rambu. Bagi kenderaan roda 4 ditindak karena tidak memakai alat pengaman seperti safety belt.

Menjawab pertanyaan wartawan tentang kecelakaan lalulintas (Lakalantas) yang terjadi selama Operasi Patuh , AKP Radu Sembiring mengatakan, terjadi empat kali laka lantas dengan korban luka berat tiga dan luka ringan dua orang, kerugian ditaksir Rp 4 juta.

"Bagi pemilik kendaraan yang ditahan dapat mengambil dengan menunjukkan surat yang dibutuhkan dan melengkapi kelengkapan kenderaan tersebut ke Mapolres Tanah Karo," ujar Radu Sembiring.

Untuk kelancaran Operasi Patuh 2012 ini, pihak Sat Lantas melakukan secara hunting dengan kenderaan roda dua sebanyak 5 unit dan roda 4 sebanyak 2 unit yang dilaksanakan 4 Juli s/d berakhir 17 Juli 2012.

Petugas Panti Parawasa Brastagi Asal Tangkap

 KETERANGAN FOTO : Beberapa orangtua berkerumun di panti Parawasa Brastagi yang ingin menemui anaknya yang terjaring razia, Minggu (15/7).

BERASTAGI, KORANKARO
Saat menikmati minuman di Cafe Citra Sri Gunting Medan, Sabtu (14/7) pagi, tiga perempuan turut diangkut petugas dan digiring ke Panti Rehabilitasi Wanita (Parwasa) ke Brastagi. Padahal seorang diantaranya adalah ibu rumahtangga yang sedang memiliki bayi. Menurut orangtua salah seorang korban yang minta namanya diinisialkan, NH (51) didampingi suaminya JN (55), ketiga anaknya belum ada satu jam berpisah dengan keluarganya saat menghadiri acara pesta kerabatnya tidak jauh dari Cafe Citra. Namun, karena hendak ingin duduk dan santai, anak tertuanya mengajak adik dan sepupunya duduk di cafe itu.

"Belum sampai 20 menit mereka duduk di cafe itu, datang petugas mengerebek/merazia cafe yang tepatnya ada di seberang cafe Citra. Namun, karena tidak merasa membawa apa-apa dan memang tidak berbuat apa-apa selain minum ringan saja, anak saya dan keponakan saya duduk saja. Tetapi saat tim razia terdiri dari gabungan aparat langsung membawa anak saya. Padahal KTP anak saya lengkap semua," ujarnya.

Ditambahkannya, salah seorang anaknya YL (30) seorang ibu rumahtangga memiliki seorang anak yang berusia 1,6 bulan, masih harus diberi ASI juga tidak dizinkan pulang. "Kasihan anaknya, menagis terus-terusan, anak saya itu bukan pekseja seks kenapa harus dibina, apa salah minum di cafe?,"keluhnya

Setelah mengunjungi anaknya di halaman Panti Rehabitasi Wanita (Parawasa), ibu itu menangis, pasalnya tidak satupun anaknya yang dizinkan pulang.

Salah seorang anaknya LL (28) juga adalah salah satu mahasiswa di sebuah perguruan tinggi jurusan kedokteran sedang NS (18) baru menyelesaikan SMA dan sedang demam, bahkan semuanya punya indentitas.

Lain halnya dengan E Syahputra (52), dia mengaku anaknya EN (25) juga terjaring di cafe yang sama. Dia mengaku, begitu EN diangkut dia mengejar hingga ke depan kantor Bupati Deliserdang dan memohon kepada salah satu pegawai Satpol PP bernama Sutan yang merazia agar EN bisa dikeluarkan.

Minta Rp400 Ribu
"Entah dasar apa Sutan berjanji mengeluarkan EN bila bersedia membayar Rp 400 ribu. Tanpa menunggu lama permintaanya saya turuti, tetapi sampai saat ini petugas Satpol PP itu belum juga mengeluarkan anak saya," ujarnya.

Pemilik Cafe Citra YP kepada wartawan mengatakan, sebelum terjadi penggerebekan, dia melihat cafe yang terletak tepat di depan cafe miliknya dirazia petugas.

"Karena kami melihat, ya kami hidupkan semua lampu, dan menyuruh seluruh tamu yang hadir untuk tidak panik. Karena cafe kami tidak menyediakan PSK. Namun begitu petugas masuk langsung merazia memisahkan yang pria dan wanita. Tanpa menunggu lama seluruh pegawai dan beberapa tamu diangkut," ujarnya.

Saat berkunjung ke Parawasa di Brastagi, pemilik kafe menanyakan kepada petugas Panti Rehabilitasi Wanita (parawasa) apakah pegawai dan tamu yang diangkut bisa dibawa pulang, namun pihak Dinas Parawasa tidak memberikan izin.

"Petugas Parawasa mengatakan mereka yang terjaring dibina terlebih dahulu.Saya heran apakah mereka menganggap pekerja waitres dan biduan bahkan tamu yang ada di cafe adalah PSK, hingga harus dibina dulu?," ujar YP.

Saat hal ini dikonfirmasikan kepada Kepala Panti Rehabilitasi Wanita Parawasa Brastagi Drs Halomoan Samosir, dia mengatakan, tidak bersedia bertemu. Beberapa petugas mendatangi wartawan dan menyampaikan, orang nomor satu di Parawasa Brastagi tersebut tidak dapat diganggu karena sedang beristirahat.

Saat dihubungi melalui telepon selularnya Drs Halomoan Samosir tidak menjawab, begitu juga saat dikirim pesan singkat dia juga tidak bersedia membalas.

Diminati 9.133 Calon Mahasiswa Baru Polmed Menjadi Politeknik Terfavorit di Indonesia

KETERANGAN FOTO :Jajaran Direktur dan Pudir Polmed mengawasi langsung pelaksanaan ujian masuk bagi mahasiswa baru.

MEDAN, KORAN KARO 
        Untuk tahun akademik 2012/2013 Politeknik Negeri Medan berhasil menjadi politeknik negeri yang paling diminati calon mahasiswa baru di Indonesia, dimana pada tahun ini peminat Polmed mencapai 9.000 lebih calon mahasiswa baru. Angka ini meningkat lebih dari 50% jika dibandingkan dengan jumlah pendaftar pada tahun sebelumnya. 
         Untuk gelombang 1 peminatnya mencapai 2.452 sementara pada gelombang kedua jumlah pendaftar membengkak menjadi 6.681 calon mahasiswa baru, sehingga total pendaftar gelombang 1 dan 2 adalah 9.133 calon mahasiswa baru. Adapun persebaran peserta ujian untuk gelombang ke-2 ini, antara lain 2.450 perserta ujian dari kelompok IPA, 1.827 IPS dan 2.404 IPC.
       “Kami sangat bersyukur dengan semakin besarnya minat calon mahasiswa untuk masuk ke Politeknik Negeri Medan pada tahun ini. Ini menandakan tingkat kepercayaan masyarakat kepada Politeknik Negeri Medan sebagai salah satu intitusi pendidikan tinggi negeri semakin baik,” demikian diungkapkan Direktur Politeknik Negeri Medan, Ir. M Syahruddin, MT didampingi antara lain Pembantu Direktur (Pudir) I, Ir. Abdul Basir, MT dan Pudir IV Bidang Kerjasama Cipta Dharma, SE, MSi, saat ditemui di sela-sela pelaksanaan Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN) gelombang 2, yang berlangsung pada hari Sabtu (14/7), di Kampus Politeknik Negeri Medan Jalan Almamater No.1 Kampus USU.
       “Kami memang senantiasa berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kami kepada masyarakat. Antara lain misalnya dengan berhasilnya Politeknik Negeri Medan mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 dari PT SGS Indonesia, yang dilanjutkan dengan pola penerimaan mahasiswa baru dengan jalur online ini. Kami berharap dengan cara pendaftaran online bisa menjangkau calon mahasiswa secara lebih luas lagi sekaligus memudahkan proses pendaftarannya,” ujar Syahruddin. “Ke depan kita ingin menjadikan Politeknik Negeri Medan sebagai kampus modern yang bisa diandalkan,” imbuhnya.
     Sebagaimana diketahui , proses pendaftaran peserta ujian untuk gelombang pertama dan kedua Politeknik Negeri Medan dilakukan secara online melalui website resmi Politeknik Negeri Medan, yakni www.polmed.ac.id. Pendaftaran secara online ini dilakukan untuk memperluas akses dan jangkauan peminat berbagai program studi yang ada di Politeknik Negeri Medan.
     Adapun materi ujian seleksi ini, materi ujian bidang keteknikan/IPA antara lain meliputi: Matematika, Fisika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, sedangkan untuk materi ujian bidang tataniaga/IPS meliputi Matematika, Ekonomi, Akuntansi, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
       Untuk tahun akademik 2012/2013 ini, Politeknik Negeri Medan tidak hanya membuka pendaftaran untuk Program D3 (gelar ahli madya) saja, namun juga membuka tiga program studi D4 dengan gelar sarjana sains terapan (SST) antara lain ; Program Studi D4 Usaha Jasa Pariwisata/Event Management, D4 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan dan D4 Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung. Sementara untuk program D3, program yang ditawarkan antara lain; Akuntansi, Perbankan & Keuangan, Administrasi Bisnis, Teknik Mesin, Teknik Konversi Energi, Teknik Sipil, Teknik Listrik, Teknik Elektronika, Teknik Telekomunikasi, Teknik Komputer, dan Manajemen Informatika. 
Pelaksanaan Ujian
Mengenai pelaksanaan ujian, Pudir I, Ir Abdul Basir MT menjelaskan, menurut hasil pantauan di lapangan, pelaksanaan ujian gelombang 2 berjalan dengan sangat lancar tanpa ada kendala yang berarti. “Hingga berakhir, ujian berlangsung tanpa kendala, kami tidak menemukan ada kecurangan seperti perjokian dan lainnya," paparnya.
     Basir juga menjelaskan, Polmed memang memperketat keamanan pada saat pelaksanaan ujian ini. Upaya itu antara lain melarang pihak-pihak yang tidak berkepentingan masuk ke dalam areal kampus, bila tanpa izin. "Alhamdulillah, melalui usaha-usaha yang kami lakukan, ujian bisa berlangsung lancar, aman dan tanpa kendala apapun," tuturnya.
Sejarah Singkat
      Pada tahun 1979 Universitas Sumatera Utara ditetapkan sebagai salah satu dari 6 Universitas/Institut yang mendapat proyek pembangunan Pendidikan Politeknik Tahap I dari DIKTI, dengan nama Politeknik Universitas Sumatera Utara (Politeknik USU) Medan. Pembangunan Politeknik USU dibiayai oleh Bank Dunia (World Bank). Pada tahap I yang dibangun adalah pendidikan bidang keteknikan yang pelaksanaannya mendapat bantuan tenaga ahli dari Swiss yang ditempatkan di Medan .

       Selanjutnya pada tahap II dibangun pendidikan bidang tata niaga yang didukung oleh bantuan tenaga ahli dan fasilitas dari Australia. Pembangunan pendidikan bidang tata niaga mulai diselenggarakan pada tahun 1986 dan dibantu seorang tenaga ahli dari Australia.
       Pembangunan Politeknik USU dan Politeknik lainnya, merupakan proyek pemerintah melalui Depdikbud Ditjen DIKTI yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik dikenal dengan singkatan PEDC (Polytechnic Education Development Center) di Bandung.

       Melalui Surat Keputusan Mendikbud No. 084/O/1997 tentang Pendirian Politeknik Negeri Medan, maka Politeknik USU Medan secara resmi menjadi Politeknik mandiri dengan nama Politeknik Negeri Medan (Polmed) yang isinya telah diperbaharui dengan SK Mendiknas No.: 130/O/2002 tentang organisasi dan tata kerja Politeknik Negeri Medan.

Selasa, 03 Juli 2012

Harga Tomat dan Sayur Pahit di Karo Anjlok

TANAH KARO, KORAN KARO
Harga pasar buah tomat dan sayur pahit di tingkat petani di Tanah Karo terus mengalami penurunan, hingga para petani mengalami kerugian. Hal itu disampaikan petani tomat Natanael Perangin-angin (32), warga Desa Sukatendel Kecamatan Tiganderket Kabupaten Karo, Senin (2/7) saat panen tomat.

Dikatakannya, sudah sekitar sebulan lebih harga pasar tomat mengalami penurunan hingga mencapai harga Rp 1.000, bahkan sampai Rp 800/Kg dan harga murah itu terus bertahan sampai sekarang tidak mengalami kenaikan.

"Sejak panen harga tomat tidak pernah mengalami harga yang tinggi, malahan terus menerus anjlok dari harga Rp 1.200/Kg hingga Rp 800/Kg,"ujar Perangin-angin.

Dengan kondisi seperti ini, para petani khususnya petani tomat dan sayur pahit akan mengalami kerugian dan mengalami kesulitan ekonomi rumah tangga, apalagi saat ini diperlukan biaya kebutuhan sekolah anak-anak yang akan memasuki tahun ajaran baru nanti.

"Kebutuhan anak sekolah yang tidak bisa tidak terutama untuk membeli sepatu, tas, baju, celana, dan buku sangat diperlukan biaya," tambahnya.

Hal Senada juga diungkapkan Semangat Ginting (60), warga Desa Tiganderket Kecamatan Tiganderket juga mengeluh karena harga sayur pahit ikut anjlok dari harga Rp 700 turun menjadi Rp 500 / Kg.

Akibat harga sayur pahit terus anjlok, membuat petani sedikit pusing merasa pahit kerena tanaman sayur pahit yang diharapkan ternyata hasilnya pahit tidak mendapat harga sesuai harapannya.

"Sudah tiga kali saya melakukan penanaman sayur pahit dan tidak pernah beruntung malahan terus menerus mengalami kerugian, sedang untuk biaya kebutuhan anak sekolah sudah sangat mendesak dan tidak dapat di tunda," kata Ginting.

Pengunjung Gundaling Dipungli

   Sejumlah pengunjung obyek wisata Bukit Gundaling Brastagi, Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo, terutama bagi yang menggunakan mobil, merasa kecewa karena setiap mobil dikutip Rp 2000 oleh oknum yang memakai kaos bertuliskan Dishub di lengan bajunya.
  Salah Seorang di antara pengunjung yang mengaku marga Aritonang (40), warga Belawan, kepada wartawan, Minggu (1/7) mengungkapkan sore itu setelah puas menikmati indahnya panorama alam dari puncak Gundaling, dia bersama rombongan berjumlah 12 orang yang terdiri 8 orang dewasa dan 4 anak- anak mengendarai mobil bergerak menuruni bukit Gundaling ingin pulang ke Belawan.

   Baru dalam hitungan menit menyusuri bukit yang padat pengunjung itu, Aritonang mengaku distop seorang berpakaian kaos bertuliskan Dishub di lengan bajunya. Petugas itu meminta uang parkir. Ketika ditanya Aritonang berapa, dikatakan petugas itu Rp 5.000. Aritonang membayarnya dan petugas itupun menyerahkan selembar kertas tanda pembayaran retribusi khususparkir di lokasi obyek wisata.

   "Sambil meneruskan perjalanan saya lihat isi kertas yang diberikan petugas tadi. Alangkah terkejutnya saya, karena dalam kertas bertuliskan Pemkab Karo Dinas Perhubungan restribusi tempat parkir itu tertera Rp 3.000 untuk taksi, mobil penumpang umum, sedan/pick up. Ternyata oknum itu meminta Rp 5.000. Pengutipan yang Rp 2.000 ini nilainya memang tak seberapa, tapi kan jelas-jelas pungutan liar(pungli), yang sudah pasti masuk ke kantong pribadi oknum, karena di luar yang resmi yakni Rp 3.000. Padahal, oknum itu dalam melakukan tugasnya pasti sudah diberi upah atau gaji," katanya.

    Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Karo Dinasti Sitepu S.Sos yang dikonfirmasi, Senin (2/7) membenarkan dan malah mengatakan dia mendapat informasi ada pengunjung yang dimintai uang parkir sebesar Rp 10.000. Namun dia mengaku tidak dapat berbuat apa-apa, karena yang melakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karo.

Selain menyoroti pengutipan yang melebihi ketentuan itu, Aritonang juga mengeluhkan minimnya tempat parkir di puncak Gundaling.

"Begitu sampai di seputaran puncak Gundaling, laju kendaraan mau tidak mau harus diperlambat kalau tidak mau terjadi kecelakaan, karena separuh badan jalan sudah penuh sesak dijejali mobil-mobil yang menjadikan badan jalan menjadi tempat parkir.

"Saya lihat lapangan parkir yang disediakan ternyata tidak mampu menampung 1/5 dari seluruh kendaraan yang memadati puncak Gundaling. Jadi Pemkab Karo harus menambah lapangan parkir lainnya untuk menghindari kemacetan dan untuk terciptanya kenyamanan berlalu lintas di Bukit Gundaling," kata Aritonang.

Kepala Dinas Perhubungan Karo Drs Jamin Ginting ketika dihubungi melalui pesan singkatnya menjawab, setiap anggota atau pegawai yang ditugaskan melakukan pengutipan semuanya dilengkapi dengan kartu identitas dan hanya dibolehkan mengutip sesuai dengan yang tertera di karcis yang tersedia.

"Apabila para petugas meminta melebihi ketentuan laporkan saja ke polisi," ujarnya.

Senin, 02 Juli 2012

Bupati Karo Pasang Perangkap Lalat Buah Jeruk

KETERANGAN FOTO : Bupati Karo Dr (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti didampingi Kadis Pertanian/Perkebunan Agustoni Tarigan, SP, Kabag Tapem, Drs Mangat Ginting, MSi, sedang memasang perangkap lalat buah di lahan pertanian jeruk milik Kades Dokan Jeremia Ginting

TANAH KARO,KORAN KARO
  Bupati Karo, Dr (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti bersama warga 10 kecamatan sebagai sentra tanaman jeruk, Rabu (27/6) secara simbolis memasang alat perangkat di perladangan jeruk milik Kades Dokan, Jeremia Ginting. Bupati melakukan itu usai koordinasi penaggulangan hama lalat buah pada tanaman jeruk di losd Desa Dokan Kecamatan Merek

Sebelumnya bupati meminta petani jeruk agar jangan lagi beternak hama lalat buah, yang nota bene merugikan ekonomi masyarakat petani.

Karena selama ini masyarakat petani dianggap tidak mengindahkan saran petugas teknik dalam pengendalian hama.

Untuk itu, diminta kepada petani jeruk dalam hal pengendalian selalu berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan serta penyuluhan, katanya.

"Kalau SKPD tidak respon dengan laporan masyarakat petani dalam pengendalian hama lalat buah, silakan hubungi saya. Saya akan menindak lanjuti laporan kalian semua, agar peningkatan ekonomi berbasis pertanian akan terlaksana dengan kerjasama dan koordinasi kita semua," jelas Bupati.

Sedangkan Kadis Pertanian dan Perkebunan Agustoni Tarigan, SP menyebutkan, sentra produksi holtikultura di Indonesia terutama di Karo telah menjadi ikon Sumatera Utara, karena Karo merupakan sentra produksi jeruk ke tiga di Indonesia setelah Jawa Timur dan Jawa Barat, katanya.

Luas tanaman jeruk di Karo sesuai data 14.356 ha, dimana jeruk menyebar di 17 kecamatan. Tetapi 10 kecamatan sentra produksi jeruk Karo antara lain, Barusjahe, Dolatrayat, Tigapanah, Merek, Berastagi, Simpang Empat, Naman Teram, Merdeka dan Kabanjahe.

Jeruk Karo pada akhir-akhir ini banyak mengalami penurunan kuantitas dan kualitas akibat dari beberapa fakor salah satunya hama lalat buah.

Kemudian, umur sudah tua, harus direplanting karena pertumbuhanya sudah mencapai ambang batas, akibat serangan organism penggangu tanaman yang paling menonjol adalah hama lalat buah.

Lalat buah bisa merugikan petani hingga 90 persen.

"Maka, mau tidak mau, maka sejak saat ini kita harus perang dengan lalat buah. Dengan 4 teknnik yang telah dirancang yakni, kegiatan hari ini menjadi titik awal pengendalian hama lalat buah yang didukung pemerintah pusat.

Dirancang khusus dan menjadi sowindo di Indonesia, kalau ini berhasil dan akan menjadi percontohan di seluruh Indonesia," jelasnya.

Pemerintah pusat dan daerah sangat perduli dengan peristiwa alam yang merugikan petani ini, maka pada tahapan ini dibuat "sowindow" lahan pertanian jeruk 100 hektar dengaan alat perangkap 2.000 unit.

Untuk 1 ha, digunakan 16 unit, sedangkan 400 unit di sebar di keseluruhan pada areal yang kurang terurus lahan pertanian jeruk di desa Dokan, ujar Tarigan.

Kades Dokan Jeremia Ginting didampingi Ketua Gapoktan Persadan Sembiring mewakili masyarakat petani jeruk, menyebutkan sepakat memerangi lalat buah.

Dia meminta agar bupati dan SKPD-nya agar tetap memonitor serta memberikan pencerahan dalam penanggulangan lalat buah yang berkesinambungan agar visi dan misi pemkab meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian akan tercapai.

Amatan wartawan di lapangan, selain Dinas Pertanian dan Perkebunan serta Badan Penyuluhan, rombongan turut Asisten I dan II serta Camat sekabupaten Karo.