MEDAN, KORAN KARO
Serbuan lalat buah yang kerap menggagalkan
panen jeruk di Brastagi membuat Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)
Pusat merasa prihatin. "Sayang kalau terus gagal panen, soalnya jeruk
Brastagi adalah produk unggulan daerah yang perlu dirawat dan terus
dikembangkan. Jeruk ini sudah cukup terkenal," ujarnya saat dihubungi
Analisa, Senin (25/6).
Sebagai seorang petani,
tambah Winarno, ia mencoba berbagi tips mengatasi serbuan lalat buah
yang memang sangat sulit dibendung dengan biaya yang relatif murah dan
mudah. "Saya bertani mangga, juga kerap mengalami hal yang sama, mungkin
tips ini bisa membantu," ujarnya.
Untuk mengusir lalat buah yang jumlahnya ribuan salah satu caranya
adalah dengan memasang perangkap yang dibuat dari botol air mineral
bekas ukuran 600 ml, kawat tali beton yg kecil 10 cm 3, kapas , alat
suntik plastik , benang untuk gantung botol, pisau cater , Petrogenol
dan Karbofuran. "Buat lubang segitiga terbalik dua buah berseberangan,
bagian bawah leher botol dibuka keluar sebagai jendela untuk
mengantisipasi hujan dan tempat masuknya lalat buah," katanya.
Kemudian masukan kawat beton yang dibawahnya diberi kapas, gantungkan di
tutup botol air mineral yg telah dilubangi dengan posisi kapas sejajar
lubang segitiga terbalik atau jendela. Lalu kapas diberi petrogenol
sebanyak 0,5 mililiter, masukan karbofuran sebanyak 1 sendok unt didasar
botol, botol siap digantungkan di pohon setinggi kurang lebih 3-4 meter
diatas tanah, setiap 1bulan pergantian karbofuran dan pemberian
petrogenol ulang dgn dosis yg sama.
"Dari pengalaman, cara itu cukup ampuh untuk menangkal serbuan lalat
buah. Setiap botol biayanya hanya menghabiskan Rp. 1500 peralatan dan
bahannya juga mudah didapat," ujarnya.
Untuk hasil yang lebih maksimal, Winarno menyarankan untuk menanam pohon
jambu air disekitar perkebunan dan gantungkan perangkap
sebanyak-banyaknya di pohon tersebut. "Lalat buah sangat menyenangi
jambu air dari pada tanaman lainnya. Semoga bisa bermanfaat dan produksi
jeruk Brastagi dapat terus meningkat," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar