Lalat buah atau citcit menjadi musuh petani buah, khususnya petani
jeruk di sentra produksi jeruk di Sumatera Utara (Sumut) seperti Karo.
Hama tersebut akan sulit dikendalikan jika tidak dilakukan secara
serentak oleh semua petani.
Kepala Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Medan Johor Badan
Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumut Utema Silan
mengatakan selama ini pengendalian lalat buah tidak dilakukan secara
serentak oleh petani.
Padahal, sosialisasi tentang lalat buah dan penanganannya sudah
dilakukan sejak lama. “Penanganan lalat buah tidak bisa dilakukan secara
parsial, harus serentak, semua petani harus melakukannya,” ujarnya,
kemarin.
Ia menjelaskan, sejak 2002, sosialisasi pengendalian lalat buah sudah
dilakukan dengan mengumpulkan para petani. Sosialiasai tersebut terus
dilakukan namun diakuinya yang menjadi persoalan yang lebih komplek
adalah penanganan yang belum serentak.
“Karena itu sekarang pemerintah mencanangkan gerakan nasional
pengendalian lalat buah, dan Karo sebagai sentra pengendaliannya diikuti
kabupaten sekitarnya,” katanya.
Utema mengungkapkan, lalat buah merupakan hama yang dapat berkembang
biak dengan cepat apalagi jika tidak ditangani dengan tepat. Teknologi
yang selama ini digunakan petani adalah menggunakan perangkap yang
dipasang di tangkai tanaman dengan sebuah botol/meblok yang mana di
bagian dalamnya terdapat sex feromon (metil eugenol/me) yang ditambah
dengan racun.
Perangkap yang dilengkapi dengan zat penarik lalat jantan dan racun
tersebut efektif mengurangi serangan lalat buah. Namun akan menjadi
sia-sia jika tidak dibarengi dengan pembersihan lahan secara rutin.
Menurutnya, beberapa petani sampai sekarang masih belum mau membersihkan
lahannya dari jeruk yang membusuk di bawah pohonnya.
Padahal, jika jeruk yang membusuk tersebut tidak diambil akan menjadi
pelindung bagi lalat buah untuk berkembang biak. “Karo sudah
mencanangkan langkah yang tepat untuk mengendalikan lalat buah dengan
menetapkan hari Jumat sebagai hari melakukan pembersihan kebun dari
jeruk yang membusuk kemudian memasukkannya ke dalam plastik kedap
udara,” jelas Utema.
Setelah di dalam plastik dan semakin membusuk selama beberapa waktu,
jeruk tersebut bisa dijadikan sebagai pupuk. “Dengan begitu pengendalian
lalat buah bisa dilakukan dengan praktis dan mudah serta menguntungkan
karena jeruk yang membusuk tersebut akhirnya bisa dijadikan pupuk,”
katanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar