KABANJAHE, KORANKARO
Dinas Pertanian dan Perkebunan Karo dipimpin Kadis Pertanian dan Perkebunan, Agustoni Tarigan, SP didampingi Kabid Produksi Munarta Ginting, SP serta sejumlah seksi yang berkompeten tentang penyakit tanaman terutama bunga, menanggapi keluhan petani bunga dengan melakukan pemeriksaan dan pengambilan contoh daun yang terserang juga tanah guna diperiksa di laboratorium.
Tindak lanjut ini dilakukan, setelah sebelumnya Bupati Karo Dr (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti mengunjungi petani bunga dan menerima keluhan terkait pembudidayaan dan pemasarannya.
Penyakit phytophthora dan tungau penyerang tanaman bunga jenis krisan
warna kuning di Desa Seberaya Kecamatan Tigapanah Tanah Karo, secara
perlahan mulai ditangani Dinas Pertanian dan PerkebunanKabupaten Karo.
Menurut Kadis Pertanian dan Perkebunan, Agustoni Tarigan SP didampingi
Kabid Produksi Munarta Ginting SP, tanaman bunga yang terserang penyakit
phytophthora dan tungau terlebih sudah mulai berbunga, sudah tidak bisa
terselamatkan lagi.
Tetapi, untuk tanaman yang masih muda, perlu dibuat sistem pengawalan
agar bunga bisa dipasarkan, terlebih untuk sementara waktu perlu
disarankan melalui rekomendasi sementara dengan pemakaian insektisida
dan fungisida yang bersifat sistemik, jelasnya,
Menurut Irwan Depari salah seorang petani bunga di Desa Seberaya kepada
wartawan, jarak tanam bunga jenis krisan yang di tanam petani 10 CM x
10CM, dengan jarak 40M, mungkin populasi tanaman bunga bisa mencapai
1000 batang.
"Meskipun terserang penyakit phytophthora atau rutu-rutu, tetapi kami
yakin dengan perawatan seperti biasanya akan bertahan 75 persen bisa di
pasarkan,"jelasnya.
Kadis Pertanian meminta agar sistem rotasi tanaman harus dilakukan serta
menyerap tekhnologi pertanian yang sterilisasi untuk mengendalikan
sistem penyakit tular tanah, jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar