Jumat, 26 Oktober 2012

Pengendalian Citcit Harus Serentak

Lalat buah atau citcit menjadi musuh petani buah, khususnya petani jeruk di sentra produksi jeruk di Sumatera Utara (Sumut) seperti Karo. Hama tersebut akan sulit dikendalikan jika tidak dilakukan secara serentak oleh semua petani.
Kepala Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Medan Johor Badan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumut Utema Silan mengatakan selama ini pengendalian lalat buah tidak dilakukan secara serentak oleh petani.
Padahal, sosialisasi tentang lalat buah dan penanganannya sudah dilakukan sejak lama. “Penanganan lalat buah tidak bisa dilakukan secara parsial, harus serentak, semua petani harus melakukannya,” ujarnya, kemarin.
Ia menjelaskan, sejak 2002, sosialisasi pengendalian lalat buah sudah dilakukan dengan mengumpulkan para petani. Sosialiasai tersebut terus dilakukan namun diakuinya yang menjadi persoalan yang lebih komplek adalah penanganan yang belum serentak.
“Karena itu sekarang pemerintah mencanangkan gerakan nasional pengendalian lalat buah, dan Karo sebagai sentra pengendaliannya diikuti kabupaten sekitarnya,” katanya.
Utema mengungkapkan, lalat buah merupakan hama yang dapat berkembang biak dengan cepat apalagi jika tidak ditangani dengan tepat. Teknologi yang selama ini digunakan petani adalah menggunakan perangkap yang dipasang di tangkai tanaman dengan sebuah botol/meblok yang mana di bagian dalamnya terdapat sex feromon (metil eugenol/me) yang ditambah dengan racun.
Perangkap yang dilengkapi dengan zat penarik lalat jantan dan racun tersebut efektif mengurangi serangan lalat buah. Namun akan menjadi sia-sia jika tidak dibarengi dengan pembersihan lahan secara rutin.  Menurutnya, beberapa petani sampai sekarang masih belum mau membersihkan lahannya dari jeruk yang membusuk di bawah pohonnya.
Padahal, jika jeruk yang membusuk tersebut tidak diambil akan menjadi pelindung bagi lalat buah untuk berkembang biak. “Karo sudah mencanangkan langkah yang tepat untuk mengendalikan lalat buah dengan menetapkan hari Jumat sebagai hari melakukan pembersihan kebun dari jeruk yang membusuk kemudian memasukkannya ke dalam plastik kedap udara,” jelas Utema.
Setelah di dalam plastik dan semakin membusuk selama beberapa waktu, jeruk tersebut bisa dijadikan sebagai pupuk. “Dengan begitu pengendalian lalat buah bisa dilakukan dengan praktis dan mudah serta menguntungkan karena jeruk yang membusuk tersebut akhirnya bisa dijadikan pupuk,” katanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar