Kamis, 30 Agustus 2012

Nuraida Ngogesa Terharu Lihat Satu Keluarga Tinggal di Bawah Tenda Plastik

Ketua Tim Penggerak PKK Langkat Hj Nuraida Ngogesa terharu melihat kondisi rumah milik Aisyah yang cukup memperihatinkan dan tidak mendapatkan bantuan bedah rumah melalui program bantuan perumahan dari Kemenpera
LANGKAT, KORAN KARO


Cucuran air mata tak dapat dibendung Aisyah ,warga Desa Naman Jahe Kecamatan Salapian saat kediamanaya didatangi Ketua Tim Penggerak PKK Langkat Hj Nuraida.
Aisyah didampingi suaminya Rusino bagai tak percaya saat istri Bupati Langkat itu dan rombongan menyalami mereka sesaat sebelum memasuki rumahnya.

Kesedihan semakin tak dapat dapat ditahan Aisyah, saat Nuraida menyatakan maksud kedatanganya bersama tim PKK Langkat untuk memberikan bantuan sembako serta sejumlah uang bantuan pribadi Ngogesa Sitepu SH. 

"Kami seluruh keluarga mengaucapkan terimakasih pada ibu dan seluruh keluarga yang berkenan membantu datang ke gubuk reot kami ini," tutur Aisyah dengan terbata-bata.

Usai menerima bantuan, Aisyah dan suaminya Rusino juga memohon pada istri bupati agar dapat membantu menyelamatkan gubuk reotnya dari keruntuhan. Sebab, saat ini pasangan sumi istri bersama tiga anaknya harus bersyukur dapat menempati rumah mereka meskipun hanya beratapkan plastik terpal dan bertiangkan kayu yang hampir lapuk.

"Kalau hujan seluruh rumah kami basah, akibat atap rumah yang bocor serta terpal pelastik yang kerap terbang ditiup angi saat hujan," tutur Aisyah menceritakan kepahitan hidup yang dirasakannya bersama keluarganya. 

Mendengar keluh kesah dan kesedihan yang dialami keluarga prasejahtera itu, Nuraida merasa terharu seraya berharap agar Aisyah dan keluarga tetap bersabar dan terus memohon kepa Allah terutama di bulan Ramadahan, agar dapat secepatnay diberi kemudahan oleh Allah dalam memperoleh rejeki hingga rumahnya dapat diperbaiki.

Kepala Desa Naman Jahe M Jamil Nasution kepada Analisa mengaku, mengajukan permohonan pada tim bedah rumah melalui program Kemenpera tahun 2012 agar sejumlah rumah tidak layak huni di desanya dapat dibangun. Namun, upyanya tidak mendapat respon dari tim terkait. 

"Kami dari pemerintahan desa telah mengajukan usulan perehaban dan pembangunan rumah tidak layak huni, agar dimasukkan dalam program pembangunan perumahan melalui Kementerian perumahan rakyat untuk program 2012. Namun, lanjut Jamil, tim verifikasi menolak seluruh berkas yang diajukanya dan mengalihkan program itu ke desa lain,"ucapnya. 

Jamil berharap pemerintah melalui tim perivikasi program pembangunan perumahan 2012 dapat meninjau ulang pembatalan ajuan dari desanya. Sebab, sejumlah rumah dari keluarga prasejahtera di desanya sangat membutuhkan untuk dibangun ataupun direhab, disebabkan tidak layak untuk ditempati. 

"Masyarakat miskin pra sejahtera di desa ini butuh perbaikan rumah dan kami berharap pemeritah melalui program perumahan dari Kementerian perumahan rakyat maupun Bazis Langkat dapat membantu membangun sejumlah rumah yang tidak layak huni di desanya.

Jamil mengakui, hingga saat ini sejumlah rumah yang tidak layak huni juga telah dibangun warga masyarakat secara bergotong royong, terutama rumah yang tertimpa korban angin puting beliung. Tetapi dinyatakanya, masih banyak rumah warga di desanya yang tidak layak huni dan butuh uluran bantuan dari pemerintah melalui program pembangunan perumahan dan Kemenpera maupun program bedah rumah dari Bazis Langkat, ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar